IP

Kamis, 24 November 2011

2X3=8

Yan hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat..


Pembeli berteriak : “3 x 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?” Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “sobat, 3 x 8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi.” Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius.Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan,”


Yan Hui : “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?”
Pembeli kain : “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaiman?”
Yan Hui : “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.”


Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa

Confusius : “ 3 x 8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia.”


Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain.

Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasihat: “Bila hujan lebat, jangan berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.”


Yan Hui menjawab, “Baiklah,” lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon tersebut. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasihat gurunya yang pertama terbukti.


Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba di rumahnya saat malam sudah larut dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunuskan pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.


Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata “Guru. Bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?”


Confusius berkata”Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir,makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh.”


Yan Hui berkata ”Guru,perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum”

Confusius menjawab “ Aku tahu kamu minta cuti bukanlah urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir.


“ kemarin guru bilang 3 x 8 = 23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3 x 8 = 24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa.

Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?”

Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar-benar malu.” Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.


Cerita ini mengingatkan kita :


Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tap malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya, tidak perlu dipertaruhkan.

Sumber

Selasa, 22 November 2011

Lirik: Smash- Senyum dan Semangat

Hey, we back
Get back with us again, ugh ...
Yeah check, check this out

Sempet ngerasa sedih
Kar'na sering di bully
Lelah jadinya malu
Kar'na dicibir mulu

Bukannya ku tak mengelak
Kata-kata yang kasar
Bukannya ku tak peduli
Semua caci dan maki

Senyuman ku tak akan
Pernah luntur lagi
Singing all day long
Semangat ku tak akan
Pernah patah lagi
Dancing all night long
Dancing all night long

Gak ada lagi keki
Ada kamu di hati
Hidup cuma sekali
Marilah kita happy

Awalnya ku tak menyangka
Dapatkan senyum darimu
Akhirnya ku bahagia
Menari kita bersama

Senyuman ku tak akan
Pernah luntur lagi
Singing all day long
(Singing all day long)
Semangat ku tak akan
Pernah patah lagi
Dancing all night long
(Dancing all night long
Dancing all night long
Dancing all night long
Dancing all night long)

Tak peduli ku di bully
Omongan lu gue beli
lyricsalls.blogspot.com
Cacian lu gue cuci
Dengan senyuman prestasi

Tak pernah ku malu
Kar'na cibiranmu
Ku jadikan motivasi untuk maju
No more mellow say no to galau
No more tears say no to fear

Let's dance together all day long
Let's dance together all night long
Let's dance together all day long
Let's dance together all night long

Senyuman ku tak akan
Pernah luntur lagi
Singing all day long
(Singing all day long)
Semangat ku tak akan
Pernah patah lagi
Dancing all night long

Senyuman ku tak akan
Pernah luntur lagi
Singing all day long
Semangat ku tak akan
Pernah patah lagi
Cause you blast me up

Silahkan didengarkan

Rabu, 12 Oktober 2011

KESETIAAN YANG SESUNGGUHNYA

 
Seekor burung betina terkapar di pelataran dengan kondisi tubuh yang parah, Burung betina ini habis ditabrak mobil di jalan, akibat terbang menukik terlalu rendah.


Pasangan jantannya membawakan makanan kepada sang betina dengan kasih sayang dan haru.
 
Ia membawa makanan lagi, namun sang betina telah meninggal. Sang pejantan mencoba untuk menggerakkan tubuh pasangannya untuk memastikan apa yang telah terjadi?.
  
Sadar bahwa belahan hatinya telah tiada dan tidak akan pernah kembali lagi, ia menangis sambil berkicau dengan keras 
 
Ia tetap berdiri di samping jasad pasangannya, berkicau dengan sedih menangisi kepergian pasanganny, Ia tetap berdiri di samping jasad pasangannya dengan sedih dan dukacita.


Jutaan orang di dunia menangis setelah melihat gambar di atas. Gambar di atas di ambil oleh seorang wartawan dan dijual ke salah satu koran terbesar di Perancis. Seluruh eksemplar koran tersebut habis terjual ketika gambar di atas dimuat di koran tersebut.